Jumat, 12 Desember 2014
Tugas Video Kelompok Situs megalitikum pekauman
.............Video ini dibuat menggunakan aplikasi Adobe Premier,windows movie maker serta adobe sounbuth,dan merupakan tugas terstruktur untuk mata kuliah media pemelajaran bidang studi
Tugas individu Pahlawan revolusi
Video ini dibuat menggunakan aplikasi windows movie maker,dan merupakan tugas terstruktur untuk mata kuliah media pemelajaran bidang studi
Permendikbut
Seperti yang telah kita ketahui bahwa dokumen KTSP Kurikulum 2013 terdiri dari buku I, buku II dan buku III. Buku I berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan. Buku II berisi silabus yang dibuat oleh pemerintah dan buku III yang dibuat oleh guru.
Saat ini sudah disahkan beberapa permendikbud baru, yaitu permendikbud nomor 57, 58, 59 dan 60 Tahun 2014.
- Permendikbud Nomor 57 tentang Kurikulum 2013 SD/MI sebagai pengganti Permendikbud Nomor 67 tahun 2013
- Permendikbud Nomor 58 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs sebagai pengganti Permendikbud Nomor 68 tahun 2013
- Permendikbud Nomor 59 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs sebagai pengganti Permendikbud Nomor 69 tahun 2013
- Permendikbud Nomor 60 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs sebagai pengganti Permendikbud Nomor 70 tahun 2013
Dengan demikian Permendikbud Nomor 67, 68, 69 dan 70 Tahun 2013 sudah dicabut dan dunyatakan tidak berlaku lagi.
Di dalam permendikbud 57, 58, 59 dan 60 tahun 2014 masing-masing dilampirakan 3 hal, yaitu:
- Keranggka Dasar dan Struktur Kurikulum
- Silabus
- Pedoman Mata Pelajaran.
Dengan demikian silabus untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MK sudah final, karena sudah dituangkan dalam permendikbud-permendikbud tersebut di atas.
Untuk mengunduh permendikbud-permendikbud tersebut Anda bisa mengunjugi situs resmi Produk Hukum Kemdikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) di tauan ini
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
1.Permendiknas Nomor 30 Tahun 2005 Tentang badan Akreditasi Nasional
Silahkan lihat Disini
2.Permendiknas Nomor 70 Tahun 2008 Tentang Kompetensi bagi peserta didik
Silahkan lihat Disini
3.Permendiknas Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Standar Penguji Pada Kursus Dan Pelatihan Silahkan lihat Disini
4. Permendiknas Nomor 41 tahun 2009 Tentang Standar pembimbing pada kursus dan
pelatihan Pelatihan Silahkan lihat Disini
5.Permendiknas Nomor 42 tahun 2009 Tentang Standar pengelola kursus
6.Permendiknas Nomor 36 tahun 2010 Tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian pendidikan nasional pelatihan Pelatihan Silahkan lihat Disini
7.Permendiknas Nomor 66 tahun 2010 Tentang Perubahan atas peraturan pemerintah nomor
17 tahun 2010 Tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan pelatihan Pelatihan Silahkan lihat Disini
8.Permendiknas Nomor 81 tahun 2013 Tentang Pendirian satuan pendidikan nonformal pelatihan Pelatihan Silahkan lihat Disini
Tabel, Diagram, Grafik, dan Bagan
A. Tabel
Tabel adalah daftar sejumlah besar data informasi yang
biasanya berupa bilangan-bilangan/kata-kata yang disusun secara bersistem urut
ke bawah dalam lajur/deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan
mudah dicermati.Bagian-bagian dalam tabel adalah judul tabel, kolom/deret
tabel, baris/lajur tabel, isi tabel, data tabel, keterangan kolom tabel,
keterangan baris tabel, sumber data/informasi tabel.
B. Diagram (Batang dan Lingkaran)
Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan
simbol untuk menggambarkan struktur dari satu objek tertentu secara garis
besar.Bagian-bagian dalam diagram adalah judul diagram, gambar
diagram, garis penunjuk/anak panah diagram, data/angka-angka diagram, sumber
diagram.
C. Grafik
Grafik adalah gambaran pasang surut suatu keadaan yang
dilukiskan dengan garis dan gambar.
Data-data dari tabel dapat dibuat menjadi grafik sehingga
terlihat jelas gambaran dari data tersebut.
D. Bagan
Bagan adalah alat visual/yang dapat dilihat yang membantu
pembaca untuk memahami secara cepat
informasi yang disajikan.
Bagan berfungsi sebagai petunjuk suatu hubungan antara
beberapa bagian dan biasanya tanpa disertai angka-angka.
– Manfaat
Tabel dan Diagram –
1. Menunjukkan fakta dengan jelas dan mudah dipahami.
Fakta yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram akan
lebih mudah dipahami oleh pembaca jika dibandingkan dengan fakta yang ditulis
dalam bentuk kalimat-kalimat dalam paragraf.
2. Menjadikan proses komunikasi lebih cepat dan menarik.
Biasanya tabel dan diagram ditampilkan dengan bentuk dan
warna yang menarik sehingga membuat
pembaca lebih tertarik untuk membacanya.
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanyang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan
di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di
tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan
untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan, pada tahun
2015 telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki
tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek
sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi
pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.
Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn,
dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika. Materi
pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi pembelajaran
standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan
pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri. Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan menghentikan pelaksanaan Kurikulum
2013 bagi sekolah-sekolah yang baru melaksanakan kurikulum ini selama satu semester
pada tanggal 5 Desember 2014
Penilain
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Sikap dan Perilaku
Ini adalah Aspek Penilaian yang paling penting, karena nilai
aspeknya 60%, jika salah seorang murid melakukan sikap buruk, nilai-nilai murid
tersebut kurang
Mata pelajaran
Sekolah Tingkat Dasar
Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
Matematika
Bahasa Indonesia
Ilmu Pengetahuan
Alam
Ilmu Pengetahuan
Sosial
Seni Budaya dan
Prakarya (Termasuk Muatan lokal)
Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan (Termasuk Muatan lokal)
Bahasa Daerah
(Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
Semua mata pelajaran di Sekolah Dasar disajikan secara
terpadu integratif.
Sekolah Tingkat Menengah Pertama
Kelompok A (Wajib)
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
Matematika
Bahasa
Indonesia
Ilmu
Pengetahuan Alam
Ilmu
Pengetahuan Sosial
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
Seni Budaya
(Rupa/Musik/Tari/Teater)
Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan
Prakarya dan
Kewirausahaan (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
Bahasa Daerah
(Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
Bahasa Jepang
Sekolah Tingkat Menengah Atas
Kelompok A (Wajib)
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
Matematika
Bahasa
Indonesia
Bahasa Inggris
Sejarah
Indonesia
Kelompok B (Wajib)
Seni Budaya
(Rupa/Musik/Tari/Teater)
Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan
Prakarya dan
Kewirausahaan (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
Kelompok C
(Peminatan)
Angka
Huruf
1.00-1.33 D
1.34-1.66 C-
1.67-2.00 C
2.01-2.33 C+
2.34-2.66 B-
2.67-3.00 B
3.01-3.33 B+
3.34-3.66 A-
3.67-4.00 A
sumber : wikipedia
Situs Megalitikum Pekauman Bondowoso
Situs Pekauman yang terkenal sebagai situs peninggalan zaman
prasejarah khususnya budaya Megalithikum ini terletak di Desa Pekauman
Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Selain di
Pakauman, peninggalan budaya Megalitikum juga banyak di temukan di Bondowoso
seperti di Desa Mas Kuning Lor (Kecamatan Pujer), Desa Pakisan (Kecamatan
Wonosari), dan Desa Glingseran (Kecamatan Wringin).
Masyarakat berbudaya megalitikum yang pernah hidup didaerah
Bondowoso merupakan masyarakat yang cukup besar. Mereka mendiami wilayah yang
cukup luas dengan hidup secara berkelompok atau memusat di suatu tempat atau
menyebar di daerah-daerah sampai dilokasi yang cukup terpencil dan jauh dari
pusat permukiman. Sebagai pusat pemukiman adalah daerah Wringin dan Grujugan
pada saat ini (Muhammad Hidayat, 2007 :19-23).
Budaya megalitikum sendiri terbagi atas budaya megalitik tua
dan budaya megalithik muda. Di situs Pakauman ini sendiri menurut penelitian
termasuk pada budaya megalitik muda. Situs Pakauman adalah sebidang tanah
tegalan dan sekaligus merupakan lahan pertanian. Topografi daerah Pakauman
termasuk datar sampai berumbak,dengan relief sekitar satu meter. Kelerengannya
sebesar 1-2 derajat dengan arah dominan ke timur. Vegetasi di sekitar situs
adalah pohon jati dan pohon sono (sebelah barat), dan pohon pinus disebelah
timur laut. Jenis tumbuhan lainnya adalah pohon kelapa, pisang, bambu, dan
tanaman budidaya lainnya. Sementara itu kondisi lingkungan di Situs Pakauman
Bondowoso terdapat kecenderungan bahwa pemukiman di Pakauman (sebagai tempat
beraktivitas) memilih tempat yang elevasinya reletif rendah dengan jenis
tanaman yang bervariasi. Dengan demikian sumber daya lingkungan yang dijadikan
dasar penentuan lokasi pemukiman adalah tersedianya lahan pertanian, sumber
daya alam (hutan jatri,sono dan pinus), dekat sungai atau sumber air. Salah
satunya adalah Sungai Sampeyan yang merupakan sumber air, terdapat kandungan
batu yang merupakan bahan baku pembuatan monomen megalitik.
Desa atau perkampungan di Pekauman terdiri dari 26 rumah
yang terdiri diatas umpak batu. Susunan umpak berbentuk persegi panjang, bujur
sangkar dan bentuk kebulat-bulatan. Konstruksi bangunan bagian atas dari bahan
kayu atau bamboo dan atapnya dari daun-daun. Pada Masa itu Di Kabupaten Bondowoso
dan Indonesia Pada Umumnya Manusia purba masih percaya pohon itu ada mahluk
halus yang menghuninya. Begitupun terhadap batu besar serta binatang besar yang
menakutkan. Kekuatan alam yang besar seperti petir, topan, banjir dan gunung
meletus dianggap menakutkan dan mengerikan sehingga mereka memujanya. Selain
memuja benda-benda dan binatang yang menakutkan dan dianggap gaib, manusia
purba juga menyembah arwah leluhurnya. Mereka percaya bahwa roh para nenek
moyang mereka tinggal di tempat tertentu atau berada di ketinggian misalnya di
atas puncak bukit atau puncak pohon yang tinggi. Untuk tempat turunnya roh
nenek moyang inilah didirikan bangunan megalitik yang pada umumnya dibuat dari
batu inti yang utuh, kemudian diberi bentuk atau dipahat sesuai dengan
keinginan atau inspirasi. Bangunan megalitik hampir semuanya berukuran besar.
Jadi secara ringkas kepercayaan manusia purba pada masa ini
dapat dibedakan menjadi 2 macam yakni:
1. Dinamisme, yaitu kepercayaan kepada
kekuatan gaib yang terdapat pada benda-benda tertentu, misalnya pada pohon,
batu besar, gunung, gua, azimat dan benda-benda lain yang dianggap keramat. 2.
Animisme yaitu kepercayaan kepada roh nenek moyang atau leluhur, mereka
percaya, manusia setelah meninggal rohnya tetap ada dan tinggal ditempat-tempat
tertentu dan harus diberi sesajen pada waktu-waktu tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)